Syarah Mukhtaarul Ahaadits
Sayyid Ahmad Al-Hasyimi
Penerbit Sinar Baru Algensindo, cetakan ke-9, 2008
7. Carilah oleh kalian derajat yang tinggi di sisi Allah, yaitu
hendaknya kamu bersikap penyantun terhadap orang yang tidak mengetahui
tentang diri kamu, dan hendaknya kamu memberi kepada orang yang tidak
pernah memberi kepadamu.
(Riwayat ‘Addi melalui Ibnu Umar ra)
9.
Sampaikanlah keperluan orang yang tidak mampu untuk menyampaikan
keperluannya kepada sultan. Barangsiapa yang (menolong) menyampaikan
keperluan (orang tersebut) kepada sultan, kelak di hari kiamat Allah SWT
akan menetapkan kedua telapak kakinya di atas shirathal mustaqiim.
(Riwayat Thabrani melalui Abu Darda)
41.
Allah mencintai seorang hamba yang mudah (berlaku baik) bila
menjual, mudah bila membeli, mudah bila membayar hutang dan mudah bila
menagih hutang.
(Riwayat Baihaqi melalui Abu Hurairah ra)
62.
Apabila engkau menghendaki suatu perkara, maka engkau harus bersikap
tenang sehingga Allah memperlihatkan kepadamu jalan keluarnya.
(Riwayat Bukhari)
83.
Apabila seseorang di antara kalian keluar mengadakan perjalanan,
hendaknya ia berpamitan kepada saudara-saudaranya, karena sesungguhnya
Allah menjadikan keberkahan pada doa mereka.
(Riwayat Ibnu Asakir melalui Zaid ibnu Arqam)
87.
Apabila seseorang di antara kalian memasuki suatu kaum lalu
dipersilahkan baginya, hendaknya ia duduk, karena sesungguhnya tiada
lain hal itu merupakan suatu penghormatan dari Allah yang diberikan
kepadanya melalui saudaranya yang sesama muslim. Apabila tidak
dipersilahkan baginya, maka hendaknya ia melihat tempat duduk yang
paling longgar, lalu dudukla ia di tempat tersebut (Riwayat al Harits)
90.
Apabila seseorang di antara kalian diundang untuk suatu wallimah,
hendaklah ia mendatanginya.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
112.
Apabila telinga seseorang di antara kalian berdenging, hendaknya
mengingatku, dan bacalah shalawat untukku, serta ucapkanlah “Semoga
Allah mengingat (memelihara) orang yang menyebut-nyebut diriku dengan
baik.” (Riwayat Ibnu ‘Addi)
113.
Apabila seseorang di antara kalian bersin, hendaknya mengucapkan
Alhamdulillahi Rabbil’alamiin, dan hendaknya saudaranya atau temannya
menjawabnya “yarhamukallah” (semoga Allah membelaskasihanimu). Apabila
saudara atau temannya mengucapkan ‘yarhamukallah’, hendaknya dijawab
‘yahdikumullah wayushilu baalakum’ (semoga Allah memberi petunjuk
kepadamu dan memperbaiki keadaanmu)
(Riwayat Abu Daud)
151.
Belas kasihanilah olah kalian tiga macam orang yaitu; orang mulia
di antara kaum yang menjadi hina; orang kaya di antara kaum yang jatuh
miskin; dan orang alim yang berada di tengah-tengah orang-orang yang
jahil (bodoh). (Riwayat Imam al Askari)
168.
Orang yang paling kejam terhadap sesamanya ketika di dunia, kelak
di akhirat ia akan mendapat siksa yang paling keras di sisi Allah.
(Riwayat Ahmad melalui Khalid ibnul Walid)
174.
Berbuatlah kebajikan kepada orang yang layak menerimanya dan juga
kepada orang yang tidak layak menerimanya; apabila kebajikanmu tepat
mengenai orang yang layak menerimanya berarti engkau telah memberikannya
kepada ahlinya, dan apabila kamu tidak mengenai orang yang layak
menerimanya berarti kamu sendirilah yang menjadi ahlinya.
(Riwayat al Khatib melalui Ibnu Umar ra)
209.
Keutamaan yang paling afdhal ialah menghubungkan silaturahmi dengan
orang yang memutuskannya darimu, memberi kepada orang yang tidak mau
memberi kepadamu dan kamu memaafkan orang yang berbuat aniaya terhadap
dirimu.
(Riwayat Imam Thabrani)
211.
Seorang mukmin yang paling utama Islamnya, ialah terselamatnya
orang-orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya; dan orang mukmin
yang paling utama (afdhal) imannya ialah yang paling baik akhlaknya; dan
seorang muhajir yang paling utama, ialah yang menjauhi hal-hal yang
diharamkan Allah, dan jihad yang paling utama ialah jihadnya seseorang
melawan hawa nafsunya demi karena Allah SWT.
(Riwayat Thabrani)
261.
Sesungguhnya Allah SWT Maha Pemurah (jawwad), Dia mencintai sifat
pemurah, dan Dia mencintai akhlaq yang mulia serta membenci akhlaq yang
rendah
(Riwayat Na’im melalui Ibnu Abbas r.a.)
277.
Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang yang mudah lagi terbuka.
(Riwayat asy Syairazi melalui Abu Hurairah ra)
278.
Sesungguhnya Allah menyukai sikap hati-hati dalam semua perkara
(Riwayat Imam Bukhari)
294.
Sesungguhnya Allah SWT berfirman, “Hai anak Adam, Aku sakit tetapi
ternyata kamu tidak menjenguk-Ku.” Anak Adam menjawab, “Wahai Rabbku
bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam?”
Allah menjawab, “Tidakkah kamu ketahui bahwa hamba-Ku yang bernama Fulan
sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Tidakkah kamu ketahui, bahwa
seandainya kamu menjenguknya niscaya kamu menjumpai-Ku ada di sisinya?
Hai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberi-Ku
makan.” Anak Adam menjawab, “Wahai Rabb-ku, bagaimana aku memberi-Mu
makan, sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam?” Allah menjawab,
“Tidakkah kamu ketahui bahwa hamba-Ku yang bernama Fulan meminta makan
kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan. Tidakkah kamu ketahui
seandainya kamu memberinya makan, niscaya kamu menjumpai (pahala) hal
tersebut berada di sisi-Ku. Hai anak Adam, aku meminta minum kepadamu,
tetapi kamu tidak memberi-Ku minum.” Anak Adam menjawab, “Wahai Rabbku,
bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Rabb semesta
alam?” Allah menjawab, “Hamba-Ku yang bernama Fulan meminta minum
kepadamu tetapi kamu tidak memberinya minum, tidakkah kamu ketahui,
seandainya kamu memberinya minum, niscaya kamu menjumpai (pahala) hal
tersebut berada di sisi-Ku.”
(Riwayat Muslim)
352.
Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah
kelak pada hari kiamat adalah seseorang yang tidak digauli oleh orang
lain karena takut akan kejahatannya.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
380.
Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Ibrahim, “Hai kekasih-Ku,
berakhlak baiklah engkau sekalipun terhadap orang-orang kafir, niscaya
engkau akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang berbakti kepada
Allah (al abror). Karena sesungguhnya Aku telah memutuskan terhadap
orang-orang yang berakhlak baik bahwa Aku akan menaungi mereka dalam
naungan Arsy-Ku, Aku tempatkan mereka di dalam surga-Ku yang suci, dan
aku dekatkan mereka dari sisi-Ku.
(Riwayat Hakim)
388.
Ingatlah, aku akan memberitahukan kepada kalian tentang ibadah yang
paling mudah dan paling ringan bagi tubuh (kalian), yaitu: berdiam dan
berakhlak baik.
(Riwayat Ibnu Abud Dunya)
409.
Hemat di dalam berbelanja (an nafaqah) merupakan sebagian dari
penghidupan (ma’siyah); bersikap kasih sayang terhadap orang lain
(tawaddud ilannaas) merupakan sebagian dari akal; dan bertanya dengan
cara yang baik merupakan sebagian dari pengetahuan (nisyful ‘ilmi).
(Riwayat Thabrani)
425.
Janganlah kalian duduk-duduk di jalanan. Mereka (para sahabat)
bertanya, “Bagaimana, kami tidak dapat mengelakkannya lagi, karena
sesungguhnya tempat terseut merupakan tempat duduk kami dan tempat kami
mengobrol?” Nabi saw menjawab, “Apabila kalian membangkang dan tetap
menjadikannya sebagai majelis kalian maka berikanlah kepada jalan
haknya.” Mereka bertanya, “Apakah gerangan hak bagi jalan itu?” Nabi saw
menjawab, “Merundukkan pandangan mata, mencegah diri untuk tidak
melakukan perbuatan yang menyakitkan, menjawab salam, amar ma’ruf dan
nahi munkar.”
(Riwayat Bukhari)
437.
Ketika ada seekor anjing yang sedang berkeliling mengelilingi
sebuah sumur, anjing tersebut hampir mati karena kehausan, tiba-tiba
anjing itu terlihat oleh seorang wanita pelacur dari kalangan Bani
Israil. Lalu wanita pelacur itu melepaskan khuff-nya, selanjutnya ia
mengambil air dengan khuff-nya itu dan memberi minum anjing yang sedang
kehausan tersebut, akhirnya ia mendapatkan ampunan (dari Allah)
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
439.
Muliakanlah orang-orang tua kalian sebagaimana kalian memuliakan
anak-anak kalian, dan peliharalah kehormatan wanita-wanita lain
sebagaimana kalian memelihara kehormatan wanita-wanita kalian sendiri.
Barangsiapa dimintai maaf lalu ia tidak mau menerimanya, niscaya ia
tidak akan dapat mencoba telaga(ku).
(Riwayat Hakim)
441.
Pada suatu hari ada seorang lelaki berjalan di tengah jalan, lalu
ia menemukan tangkai yang berduri di tengah jalan yang dilaluinya, maka
ia menyingkirkan tangkai berduri itu (dari jalan). Allah menyukai
perbuatannya itu lalu Dia memberi ampunan kepadanya.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
443.
Pada suatu hari ada seorang lelaki berjalan, di tengah perjalanan
ia merasa kehausan yang sangat, ia menemukan sebuah sumur, lalu ia turun
ke dalam sumur dan meminum airnya. Setelah itu ia keluar dari sumur,
tetapi tiba-tiba ia melihat seekor anjing yang menjulur-julurkan
lidahnya seraya memakan serangga tanah karena kehausan. Lelaki itu
berkata kepada dirinya sendiri, “Sesungguhnya anjing ini sedang
mengalami kehausan yang sangat seperti yang baru saja kualami.” Lelaki
itu turun ke dalam sumur dan memenuhi khuff-nya dengan air, khuff yang
penuh dengan air itu digigitnya lalu ia naik ke permukaan, lalu ia
memberi minum anjing tersebut. Allah suka perbuatannya itu lalu Dia
memberi ampunan kepadanya. Setelah itu ada seorang sahabat bertanya
(sehubungan dengan kisah di atas), lalu Nabi saw menjawab, “Pada setiap
makhluk yang memiliki hati basah terdapat pahala.”
(Riwayat Muslim)
447.
Taat ialah, berakhlak baik; dan dosa ialah, hal-hal yang terbetik
di dalam hatimu tetapi engkau tidak senang bila hal itu ditampakkan
kepada orang lain.
(Riwayat Muslim)
464.
Hendaknya engkau memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang
yang engkau kenal dan kepada orang yang tidak engkau kenal.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
481.
Rendah hati (tawadhu) tidak menambah kepada seorang hamba kecuali
pengangkatan, karena itu bertawadhulah kalian, niscaya Allah akan
mengangkat derajat kalian. Memaafkan tidaklah menambah kepada seorang
hamba kecuali kemuliaan, karena itu perbanyaklah maaf kalian niscaya
Allah akan memuliakan kalian. Tiadalah sedekah itu melainkan makin
menambah banyak harta, karena itu bersedekahlah kalian, niscaya Allah
merahmati kalian.
(Riwayat Ibnu Abud Dunya)
489.
Ada tiga perkara, barangsiapa ketiganya dimiliki olehnya, niscaya
Allah akan menaunginya di bawah naungan ‘Arsy pada hari yang tiada
naungan kecuali hanya naungan-Nya, yaitu: berwudhu dalam keadaan yang
tidak menyenangkan, berjalan ke masjid di kegelapan malam, dan memberi
makan kepada orang yang lapar.
(Riwayat al Ashbahani)
491.
Ada tiga perkara yang ketiganya kuketahui sebagai perkara yang haq
(benar), yaitu: seseorang yang memaafkan suatu perbuatan aniaya, maka
Allah menambah kemuliaan baginya; seseorang meminta-minta dengan tujuan
untuk memperbanyak (harta) dengan cara itu, maka Allah menambah
kefakiran baginya, dan seorang yang bersedekah dengan mengharap pahala
Allah SWT, maka Allah menambahkan hartanya karena sedekahnya itu.
(Riwayat Baihaqi)
493.
Ada tiga hal yang dapat menyelamatkan, yaitu: takut kepada Allah
SWT dalam keadaan sembunyi atau terang-terangan, bersikap adil dalam
keadaan ridha atau dalam keadaan marah, dan hemat, baik dalam keadaan
miskin maupun dalam keadaan kaya. Dan ada tiga perkara yang dapat
membinasakan, yaitu: hawa nafsu yang selalu diperturutkan, kikir yang
selalu ditaati, dan kagum terhadap diri sendiri.
(Riwayat Abu Syekh)
516.
Diharamkan masuk neraka setiap orang yang berwatak lembut, mudah
dan akrab dengan manusia.
(Riwayat Ahmad)
550.
Malu merupakan perhiasan, taqwa merupakan kemuliaan, sebaik-baik
kendaraan adalah sabar, dan menanti jalan keluar dari Allah SWT
merupakan ibadah.
(Riwayat Hakim melalui Jabir)
595.
Seorang wanita masuk neraka sebab seekor kucing yang ia ikat dan
tidak memberinya makan, serta tidak dibiarkan untuk memakan serangga
tanah sehingga kucing itu mati (kelaparan) (Riwayat Bukhari Muslim)
560.
Ada dua watak, bilamana keduanya disandang oleh seseorang maka ia
dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan bersabar. Apabila
kedua watak tersebut tidak terdapat dalam diri seseorang, maka Dia tidak
akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan bersabar. Barangsiapa
yang melihat kepada orang yang lebih atas dirinya dalam masalah agama,
lalu ia mengikutinya; dan dalam masalah duniawi ia melihat kepada orang
yang lebih rendah darinya, lalu ia memuji kepada Allah atas karunia yang
telah dilimpahkan-Nya kepada dirinya, maka orang tersebut dicatat oleh
Allah sebagai orang yang bersyukur dan bersabar. Barangsiapa melihat
kepada orang lain yang lebih rendah darinya dalam masalah agama, dan
dalam masalah duniawi ia melihat kepada orang yang lebih atas darinya,
lalu ia menyesali nasib dirinya, maka Allah tidak mencatatnya sebagai
orang yang bersyukur dan tidak pula sebagai orang yang bersabar.
(Riwayat Turmudzi)
561.
Ada dua macam akhlak yang disukai oleh Allah, dua akhlak yang
dibenci oleh-Nya. Adapun dua akhlak yang disukai oleh Allah adalah
dermawan dan berani. Adapun dua akhlak yang tidak disukai oleh-Nya
adalah akhlak yang buruk dan kikir. Apabila Allah menghendaki kebaikan
bagi seorang hamba, maka Dia menjadikannya sebagai amil yang selalu
memenuhi keperluan-keperluan orang banyak.
(Riwayat Baihaqi melalui Ibnu Amr Ibnul ‘Ash)
575.
Orang-orang yang terpilih di antara kalian adalah orang yang paling
baik akhlaknya.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
576.
Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling baik akhlaknya
(Riwayat Thabrani melalui Ibnu Umar ra)
603.
Terimalah apa-apa yang aku perintahkan kepada kalian, karena
sesungguhnya tiada hal lain yang menyebabkan kebinasaan orang-orang
sebelum kalian adalah karena mereka sering bertanya dan sering menentang
nabi-nabi mereka. Apabila aku melarang kalian dari sesuatu maka
jauhilah itu, dan apabila aku memerintahkan kalian untuk mengerjakan
sesuatu, maka kerjakanlah hal itu semampu kalian.
(Riwayat Syaikhan)
605.
Orang yang menunjukkan kebaikan memperoleh pahala seperti orang
yang mengerjakannya, dan Allah menyukai orang yang suka menolong
orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
(Riwayat Ibnu Abud Dunya)
630.
Pokok kebijaksanaan setelah iman kepada Allah adalah cinta kepada
sesama manusia (tawaddud ilannas) dan berbuat baik kepada orang yang
taqwa maupun orang yang durhaka. Sesungguhnya orang yang ahli dalam hal
kebajikan sewaktu di dunia, mereka pun adalah ahli kebajikan kelak di
akhirat. Dan sesungguhnya ahli kemungkaran di dunia mereka pun menjadi
ahli kemungkaran kelak di akhirat.
(Riwayat Baihaqi)
679.
Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat
dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir jauh
dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka.
Orang jahil yang dermawan lebih disukai oleh Allah daripada ahli ibadah
yang kikir.
(Riwayat Turmudzi)
691.
Pemuda yang dermawan lagi berakhlak baik lebih dicintai Allah
daripada orang tua ahli ibadah yang kikir lagi berakhlak buruk.
(Riwayat Ad Dailami)
704.
Bersilaturahmilah kepada orang yang memutuskanmu; berbuat baiklah
kepada orang yang berbuat buruk kepadamu; dan katakanlah yang haq
sekaliun terhadap dirimu sendiri.
(Riwayat Ibnu Najjar)
714.
Berdiam merupakan akhlak yang utama, dan barangsiapa gemar bergurau
maka ia dianggap enteng.
(Riwayat Ad Dailami melalui Anas ra)
788.
Orang yang menarik kembali pemberiannya sama dengan orang yang
menelan muntahnya.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
866.
Orang penyantun (halim) itu hampir-hampir menjadi seorang nabi.
(Riwayat al-Khathib)
870.
Berdosalah seseorang bila ia menjadi subyek dari telunjuk orang
banyak, apabila dia seorang yang baik, maka hal tersebut dapat
menggelincirkannya, kecuali orang yang dirahmati Allah. Dan apabila dia
seorang yang jelek maka bertambahlah keburukannya.
(Riwayat Baihaqi)
945.
Seseorang hamba belum sempurna imannya sehingga ia meninggalkan
dusta sekalipun dalam bergurau, dan meninggalkan perdebatan sekalipun ia
benar.
(Riwayat Ahmad)
973.
Seandainya suatu gunung berbuat kelewat batas terhadap gunung
lainnya, niscaya gunung yang berbuat kelewat batas di antara keduanya
akan dihancurkan.
(Riwayat Ibnu La-al)
975.
Seandainya kalian mengetahui kehinaan yang terdapat dalam hal
meminta, niscaya tiada seorang pun berjalan menuju ke orang lain untuk
meminta sesuatu kepadanya.
(Riwayat Nasai)
997.
Tiada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan amal daripada
akhlak yang baik.
(Riwayat Ahmad melalui Abu Darda)
1027.
Tiada seorang pemuda pun yang menghormati orang yang sudah lanjut
usianya kecuali Allah menetapkan baginya seseorang yang akan
menghormatinya kelak bila ia mencapai usia lanjut.
(Riwayat Turmudzi melalui Anas ra)
1043.
Jika engkau meringankan suatu pekerjaan atas pembantumu, maka hal
tersebut merupakan pahala kebaikan dalam timbangan amalmu kelak di hari
kiamat.
(Riwayat Baihaqi)
1045.
Tiada suatu akhlak yang paling baik pun yang dihiaskan oleh Allah
terhadap hamba-Nya lebih utama daripada berzuhud terhadap masalah
duniawi, memelihara perutnya, dan memelihara kemaluannya.
(Riwayat Abu Na’im)
1051.
Tiada suatu sikap lemah-lembut pun dalam sesuatu hal kecuali sikap
lemah lembut itu menghiasinya, dan tidak sekali-kali sikap ini dicabut
dari sesuatu melainkan hal ini akan memburukkannya.
(Riwayat adh Dhiya)
1063.
Tiada suatu perbuatan dosa pun kecuali pintu tobatnya terbuka di
sisi Allah selain dari akhlak yang buruk, karena sesungguhnya orang yang
berakhlak buruk itu tidak sekali-kali ia melakukan tobat dari suatu
perbuatan dosa melainkan ia kembali melakukan dosa lain yang lebih berat
dari yang pertama.
(Riwayat Aisyah ra)
1096. Tiada suatu pemberian pun yang dihadiahkan oleh orang tua terhadap
anaknya yang lebih utama daripada akhlak yang baik (adabi hasan).
(Riwayat Hakim)
1103.
Akhlak yang mulia itu ada 10 macam, terkadang semuanya terdapat
dalam diri seseorang, tetapi tidak terdapat dalam diri anaknya,
terkadang semuanya terdapat dalam diri seorang anak, tetapi tidak
terdapat dalam diri ayahnya, terkadang semuanya terdapat dalam diri
seorang hamba, tetapi tidak terdapat dalam diri tuannya. Allah
membagikannya kepada orang yang dikehendaki-Nya hidup bahagia.
Yaitu:
1. Jujur dalam berbicara
2. Pemberani dalam medan perang
3. Selalu memberi orang yang meminta
4. Selalu membalas perbuatan baik
5. Memelihara amanat
6. Bersilaturahmi
7. Memelihara hak-hak tetangga
8. Memelihara hak-hak teman
9. Menghormati tamu
10. Dan yang laing utama di antara kesemuanya adalah malu
(Riwayat Hakim melalui Aisyah ra)
1113.
Siapapun yang datang kepada kalian dengan membawa perkara yang
bajik, maka berilah ia imbalan, apabila kalian tidak menemukan (apa yang
akan kalian berikan kepadanya) maka berdoalah untuk kebaikannya.
(Riwayat Thabrani melalui Al Hakim ibnu Umair)
1147.
Barangsiapa meminta perlindungan kepada kalian demi karena Allah
berilah ia perlindungan, barangsiapa meminta kepada kalian demi karena
Allah berilah ia, barangsiapa mengundang kalian, perkenankanlah
undangannya itu, dan barangsiapa berbuat kebajikan kepada kalian berilah
ia imbalan yang setimpal, apabila kalian tidak mempunyai sesuatu yang
akan kalian berikan kepadanyam maka berdoalah untuknya hingga kalian
merasakan bahwa kalian benar-benar telah memberi imbalan kepadanya.
(Riwayat Ahmad)
1242.
Barangsiapa yang tidak sayang kepada orang yang lebih muda di
antara kami dan tidak menghormati hak orang yang tertua di antara kami,
maka ia bukan termasuk golongan kami.
(Riwayat Bukhari)
1267.
Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, niscaya Allah akan
memberinya kemudahan di dunia dan akhirat.
(Riwayat Ibnu Majah melalui Abu Hurairah ra)
1342.
Janganlah kalian bersengketa karena sesungguhnya orang-orang
sebelum kalian pernah bersengketa karena itu mereka binasa.
(Riwayat Ibnu Mas’ud ra)
1364.
Janganlah kalian memukul hamba sahaya wanita kalian karena
memecahkan wadah milik kalian, karena sesungguhnya wadah tersebut
memiliki ajal sama dengan ajal manusia.
(Riwayat Abu Na’im)
1369.
Janganlah seseorang menyuruh orang lain berdiri dari majelisnya,
lalu ia sendiri duduk di tempatnya, akan tetapi memencarlah dan
luaskanlah tempat duduk kalian.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
1371.
Tiada akal seperti kebijaksanaan, dan tiada wara’ seperti mencegah
diri (dari maksiat), serta tiada keutamaan seperti akhlak yang baik.
(Riwayat Ibnu Majah)
Sabtu, 22 Desember 2012
Kumpulan Hadits Tentang Akhlak
10.37
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar